Desa Nganguk merupakan salah satu desa yang terletak di perkotaan Kabupaten Kudus. Sedikitnya penghijauan yang berada dilokasi, membuat suhu panas pada saat musim kemarau tiba. Dengan arahan Ibu Kepala Desa, mahasiswa KKN-IK IAIN Kudus mengadakan program penghijauan dengan teknik hidroponik. Hidroponik merupakan salah satu teknik budidaya tanaman, terutama tanaman buah maupun sayuran tanpa menggunakan media tanam berupa tanah. Media yang biasanya digunakan dalam hidroponik yakni sabut kelapa, hydroton, rockwool, oasis cubes, perlit, kerikil, serta kayu, dan lain-lain.
Kegiatan hidroponik ini sendiri juga bertempat langsung di rumah Ibu Lina Ermawati. Di sela-sela kegiatan Bu Lina menjelaskan bahwa “Sebagai pengetahuan bagi temen-temen mahasiswa KKN ya, bahwa kegiatan hidroponik ini dilakukan karena mengingat keterbatasan lahan yang dimiliki oleh warga Desa Nganguk. Sehingga kami pemerintah Desa berfikir untuk menggalakkan hidroponik dan vertical garden. Dengan upaya dan metode kebudayaan tanaman dengan menanam tanaman yang menggunakan media air. Sehingga tidak membutuhkan lahan yang luas karena dalam bentuk vertical. Hidroponik ini media tanamannya menggunakan air, banyak diberikan nutrisi sehingga tidak membutuhkan media tanah. Sejarah awal terbentuknya hidroponik yaitu dilandaskan dengan alasan pada tahun 2017 PKK Desa nganguk, RT, RW, dan Karang Taruna mencoba melakukan penanaman hidroponik. Dengan keaktifan yang dilakukan oleh warga, kami memberikan fasilitas dalam bentuk pelatihan hidroponik dan unsur-unsur PH tanaman. Program ini bermanfaat sehingga masing-masing RT maupun RW dapat menjalankan hidroponik dengan media sederharana, sehingga bermanfaat untuk menanam beberapa tanaman seperti sayur mayur, cabe, terong, dan lain sebagainya. Untuk penanamannya dibentuk dalam model vertical garden. Berkaitan dengan hidroponik itu memerlukan ketelitian agar tanaman yang ditanam dapat tumbuh maksimal.”
Hidroponik didampingi oleh Bapak Azis yang merupakan suami dari Ibu Kepala Desa yang sudah berpengalaman dalam bidang bercocok tanam. Beliau mengajarkan bagaimana cara melakukan hidroponik dengan baik dan benar. Media yang digunakan beliau dalam penanaman secara hidroponik yakni dengan rockwool. Pemilihan rockwool sebagai media didasarkan karena kemampuannya untuk mengikat akar dan menyerap nutrisi yang diberikan air sangat baik. Beliau juga memberikan pengetahuan terkait teknik penanaman benih sayuran. Setelah itu, mahasiswa secara bersama melakukan penanaman benih sayuran seperti yang telah diajarkan oleh beliau sebagai salah satu bentuk penilaian pendamping lapangan (Ibu Kepala Desa) kepada mahasiswa KKN.